Jumat, 09 September 2011

CONTOH CRITICAL BOOK MK. BIOGEOGRAFI


                                                                             BAB I  
                           PENDAHULUAN ISI DARI BUKU YANG DI KRITIK 

                Dalam berbagai cabang ilmu tumbuhan yang sekarang telah berdiri adalah morfologi tumbuhan. Morfologi tumbuhan yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh tumbuhan pun sudah demikian pesat perkembangannya hingga dipisahkan menjadi morfologi luar atau morfologi saja dan morfologi dalam atau anatomi tumbuhan Tulisan(buku) ini akan menguraikan soal morfologi luar atau morfologi dalam arti sempit, yang selain memuat pengetahuan tentang istilah-istilah(terminologi) yang lazim dipakai dalam ilmu tumbuhan, khususnya dalam taksonomi tumbuhan, sekaligus juga berisi tuntunan bagaimana caranya mencandra(mendeskripsi) tumbuhan.
  
MENURUT SUMBER YANG MENGKRITIK 
                Sedangkan menurut Sumber :(http://id.wikipedia.org/wiki/Anatomi_tumbuhan) bahwa Anatomi tumbuhan atau fitoanatomi merupakan analogi dari anatomi manusia atau hewan. Walaupun secara prinsip kajian yang dilakukan adalah melihat keseluruhan fisik sebagai bagian-bagian yang secara fungsional berbeda, anatomi tumbuhan menggunakan pendekatan metode yang berbeda dari anatomi hewan. Organ tumbuhan terekspos dari luar, sehingga umumnya tidak perlu dilakukan "pembedahan". Struktur anatomi merupakan struktur yang tampak melalui penampang mikroskopis.   
              Anatomi tumbuhan biasanya dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan hierarki dalam kehidupan:
• Organologi, mempelajari struktur dan fungsi organ berdasarkan jaringan-jaringan penyusunnya; 
• Histologi, mempelajari struktur dan fungsi berbagai jaringan berdasarkan bentuk dan peran sel penyusunnya; dan 
• Sitologi, mempelajari struktur dan fungsi sel serta organel-organel di dalamnya, proses kehidupan dalam sel, serta hubungan antara satu sel dengan sel yang lainnya. Sitologi dikenal juga sebagai biologi sel 

Organologi Organologi mengkaji bagaimana struktur dan fungsi suatu organ. Berikut adalah jaringan-jaringan dasar yang menyusun tiga organ pokok tumbuhan. 
Akar tersusun dari jaringan-jaringan berikut : 
• epidermis
• parenkim 
• endodermis 
• kayu 
• pembuluh (pembuluh kayu dan pembuluh tapis) dan 
• kambium pada tumbuhan dikotil. Permukaan akar seringkali terlindung oleh lapisan gabus tipis.  
Bagian ujung akar memiliki jaringan tambahan yaitu tudung akar. Ujung akar juga diselimuti oleh lapisan mirip lendir yang disebut misel (mycel) yang berperan penting dalam pertukaran hara serta interaksi dengan organisme (mikroba) lain. Susunan batang tidak banyak berbeda dengan akar. 
Batang tersusun dari jaringan berikut: 
• epidermis 
• parenkim 
• endodermis
• kayu 
• jaringan pembuluh, dan 
• kambium pada tumbuhan dikotil. Struktur ini tidak banyak berubah, baik di batang utama, cabang, maupun ranting.  
                       Permukaan batang berkayu atau tumbuhan berupa pohon seringkali dilindungi oleh lapisan gabus (suber) dan/atau kutikula yang berminyak (hidrofobik). Jaringan kayu pada batang dikotil atau monokotil tertentu dapat mengalami proses lignifikasi yang sangat lanjut sehingga kayu menjadi sangat keras. Daun lengkap terdiri dari pelepah daun, tangkai daun serta helai daun. Helai daun sendiri memiliki urat daun yang tidak lain adalah kelanjutan dari jaringan penyusun batang yang berfungsi menyalurkan hara atau produk fotosintesis. 
Helai daun sendiri tersusun dari jaringan-jaringan dasar berikut: 
• epidermis
• jaringan tiang
• jaringan bunga karang dan
• jaringan pembuluh.  
                        Permukaan epidermis seringkali terlapisi oleh kutikula atau rambut halus (pilus) untuk melindungi daun dari serangga pemangsa, spora jamur, ataupun tetesan air hujan. Histologi Histologi tumbuhan mengkaji jenis-jenis sel (berdasarkan bentuk dan fungsi) yang menyusun suatu jaringan. 
Jaringan penyusun tumbuhan antara lain : 
1. kodo (jaringan pelindung) 
2. kolenkim (jaringan penyokong) 
3. sklerenkim (jaringan penyokong)
4. parenkim (jaringan dasar) 
5. xilem (jaringan pembuluh/pengangkut)
6. floem (jaringan pembuluh/pengangkut) Sitologi Sitologi mengkaji fungsi berbagai sel dan organel-organel khas pendukung fungsi tersebut. 

KESIMPULAN/KRITIKAN
                  Dalam buku morfologi tumbuhan oleh Gembong Tjitrosoepomo tidak ada memuat morfologi dalam atau anatomi tumbuhan, Dalam suatu buku morfologi tumbuhan harus ada memuat morfologi luar dan morfologi dalam atau anatomi tumbuhan, agar lengkap dan jelas bahwa tumbuhan memilikidua morfologi yaitu morfologi luar dan morfologi dalam atau anatomi tumbuhan. 
                                                                          BAB II
                            KORMUS DAN BAGIAN-BAGIANNYA ISI DARI BUKU YANG DI KRITIK 
                     Telah dikemukakan dalam pendahuluan, bahwa dalam morfologi hanya dibicarakan tubuh tumbuhan yang berupa kormus. Kormus adalah tubuh tumbuhan yang hanya dimiliki oleh Pteridophyta (tumbuhan paku) dan Spermatophyta (tumbuhan biji). 

MENURUT SUMBER YANG MENGKRITIK 
                     Sedangkan menurut Sumber (http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_paku), bahwa Tumbuhan paku (atau paku-pakuan, Pteridophyta atau Filicophyta), adalah satu divisio tumbuhan yang telah memiliki sistem pembuluh sejati (kormus) tetapi tidak menghasilkan biji untuk reproduksinya. Alih-alih biji, kelompok tumbuhan ini masih menggunakan spora sebagai alat perbanyakan generatifnya, sama seperti lumut dan fungi. Tumbuhan paku tersebar di seluruh bagian dunia, kecuali daerah bersalju abadi dan daerah kering (gurun). Total spesies yang diketahui hampir 10.000 (diperkirakan 3000 di antaranya tumbuh di Indonesia), sebagian besar tumbuh di daerah tropika basah yang lembab.
                       Tumbuhan ini cenderung tidak tahan dengan kondisi air yang terbatas, mungkin mengikuti perilaku moyangnya di zaman Karbon, yang juga dikenal sebagai masa keemasan tumbuhan paku karena merajai hutan-hutan di bumi. Serasah hutan tumbuhan pada zaman ini yang memfosil sekarang ditambang orang sebagai batu bara Morfologi Bentuk tumbuhan paku bermacam-macam, ada yang berupa pohon (paku pohon, biasanya tidak bercabang), epifit, mengapung di air, hidrofit, tetapi biasanya berupa terna dengan rizoma yang menjalar di tanah atau humus dan ental (bahasa Inggris frond) yang menyangga daun dengan ukuran yang bervariasi (sampai 6 m). Ental yang masih muda selalu menggulung (seperti gagang biola) dan menjadi satu ciri khas tumbuhan paku. 
                Daun pakis hampir selalu daun majemuk. Sering dijumpai tumbuhan paku mendominasi vegetasi suatu tempat sehingga membentuk Daur hidup (metagenesis) Daur hidup tumbuhan paku mengenal pergiliran keturunan, yang terdiri dari dua fase utama:gametofit dan sporofit. Tumbuhan ini cenderung tidak tahan dengan kondisi air yang terbatas, mungkin mengikuti perilaku moyangnya di zaman Karbon, yang juga dikenal sebagai masa keemasan tumbuhan paku karena merajai hutan-hutan di bumi. 
             Serasah hutan tumbuhan pada zaman ini yang memfosil sekarang ditambang orang sebagai batu bara Morfologi Bentuk tumbuhan paku bermacam-macam, ada yang berupa pohon (paku pohon, biasanya tidak bercabang), epifit, mengapung di air, hidrofit, tetapi biasanya berupa terna dengan rizoma yang menjalar di tanah atau humus dan ental (bahasa Inggris frond) yang menyangga daun dengan ukuran yang bervariasi (sampai 6 m). Ental yang masih muda selalu menggulung (seperti gagang biola) dan menjadi satu ciri khas tumbuhan paku. Daun pakis hampir selalu daun majemuk. Sering dijumpai tumbuhan paku mendominasi vegetasi suatu tempat sehingga membentuk Daur hidup (metagenesis) Daur hidup tumbuhan paku mengenal pergiliran keturunan, yang terdiri dari dua fase utama:gametofit dan sporofit. 
                      Tumbuhan paku yang mudah kita lihat merupakan bentuk fase sporofit karena menghasilkan spora. Bentuk generasi fase gametofit dinamakan protalus (prothallus) atau protalium (prothallium), yang berwujud tumbuhan kecil berupa lembaran berwarna hijau, mirip lumut hati, tidak berakar (tetapi memiliki rizoid sebagai penggantinya), tidak berbatang, tidak berdaun. Prothallium tumbuh dari spora yang jatuh di tempat yang lembab. Dari prothallium berkembang anteridium (antheridium, organ penghasil spermatozoid atau sel kelamin jantan) dan arkegonium (archegonium, organ penghasil ovum atau sel telur). Pembuahan mutlak memerlukan bantuan air sebagai media spermatozoid berpindah menuju archegonium. Ovum yang terbuahi berkembang menjadi zigot, yang pada gilirannya tumbuh menjadi tumbuhan paku baru. Klasifikasi Secara tradisional, Pteridophyta mencakup semua kormofita berspora, kecuali lumut hati, lumut tanduk, dan tumbuhan lumut. Selain paku sejati (kelas Filicinae), termasuk di dalamnya paku ekor kuda (Equisetinae), rane dan paku kawat (Lycopodiinae), Psilotum (Psilotinae), serta Isoetes (Isoetinae). 
             Sampai sekarang pun ilmu yang mempelajari kelompok-kelompok ini disebut pteridologi dan ahlinya disebut pteridolog. Dan menurut Sumber :(http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_berbiji), bahwa tumbuhan berbiji atau Spermatophyta (Yunani, sperma=biji , phyton=tumbuhan) merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki ciri khas, yaitu adanya suatu organ yang berupa biji. Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyer bukan atau persarian yang diikuti oleh pembuahan. 
                  Ciri tumbuhan berbiji meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsih tubuh. Ukuran dan bentuk tubuh Tumbuhan berbiji berukuran makroskopik dengan ketinggian yang sangat bervariasi. Tumbuhan biji tertinggi berupa pohon dengan tinggi melbihi 100 m. masalnya pohon konifer Sequoiadendron giganteum d taman Nasional Yosemite California, dengan tinggi sektar 115 m dan diameter batang sekitar 14 m. Habitus atau perawakan tumbuhan berbiji sangat bervariasi, yaitu Pohon, misalnya jati, duku, kelapa, beringin, cemara; Perduk, misalnya mawar, kembang merak, kembang sepatu; semak, misalnya arbei; dan Herba, misalnya sayur-sayuran, bunga lili, serta bunga krokot. Struktur dan fungsi Tumbuhan berbiji merupakan heterospora. Tumbuhan berbiji membetuk struktur megasporangia dan mikrosporangia yang berkumpul pada suatu sumbuh pendek. Misalnya struktur seperti konus atau strobilus pada konifer dan bunga pada tumbuhan berbunga. Seperti halnya pada tumbuhan lain, spora pada tumbuhan berbiji dihasilkan melalui meiosis di dalam sporangia. Akan tetapi, pada tumbuhan berbiji, megaspora tidak dilepaskan melainkan dipertahankan. Megasporangia mendukung perkembangan gametofit betina dan menyediakan makanan serta air. Gametofit betina akan tetap berada dalam sporangium, menjadi matang dan memlihara generasi sporofit berikutnya setelah terjadi pembuahan. Pada mikrosporangium, produk meiosis berupa mikrospora. Mikrospora yang mencapai sporofit akan berkecambah membentuk serbuk sari yang tumbuh menuju kearah bakal biji untuk membuahi gametofit betina. Pada tumbuhan berbiji, istilah mikrospora merupakan serbuk sari, mikrosporangium merupakan kantung serbuk sari, dan mikrosporofil merupakan benagsari. Istilah megaspora merupakan kandung lembaga (kantung embrio), megasporangium merupakan bakal biji, dan megasporofil merupaka daun buah (karpela). 
                  Cara hidup dan habitan reproduksi Tumbuhan berbiji kebanyakan hidup di darat. Namun, tumbuhan berbiji ada yang hidup mengapung di air, misalnya teratai. Tumbuhan berbiji merupakan tumbuhan fotoautotrof. Tumbuhan spermatophyta dapat digolongkan menjadi dua divisi, berdasarkan letak bijinya: 1. Tumbuhan berbiji terbuka Tumbuhan yang memiliki biji terbuka mempunyai ciri ciri berdaun sempit dan kaku kecuali melinjo yang berdaun lebar, berakar tunggang. bercabang dan berkayu batangnya, biji telanjang nampak dari luar karena tidak terbungkus daun bunga, mengalami pembubuhan tunggal 2. Tumbuhan berbiji tertutup Tumbuhan berbiji tertutup memiliki ciri mempunyai bunga yang sesungguhnya ( lengkap ), daun pipih dan lebar, bakal biji tidak nampak karena terlindung oleh daun buah atau putiknya, mengalami pembuahan ganda, berdasarkan keping bijinya digoolngkan menjadi dua yakni tumbuhan berkeping satu ( monocotyledoneae ) dan tumbuhan berkeping ganda ( Dycotyledoneae ).
KESIMPULAN/KRITIKAN 
             Penulis menyatakan bahwa Kormus adalah tubuh tumbuhan yang hanya dimiliki oleh Pteridophyta (tumbuhan paku) dan Spermatophyta (tumbuhan biji), namun penulis tidak memberikan penjelasan tentang kedua jenis tumbuhan trersebut dan sebaiknya penulis menjelaskannya.   
                                   BAB III ALAT HARA ISI DARI BUKU YANG DI KRITIK 
              Bentuk daun yang tipis melebar, warna hijau, dan duduknya pada batang yang menghadap ke atas itu memang sudah selaras dengan fungsi daun dan bagi tumbuh-tumbuhan, yaitu sebagai alat untuk: 1. Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi), terutama yang berupa zat gas (CO2) 2. Pengelolahan zat-zat makanan (asimilasi) 3. Penguapan air (traspirasi) 4. Pernapasan (respirasi).
MENURUT SUMBER YANG MENGKRITIK  
                     Menurut Sumber (http://id.wikipedia.org/wiki/Daun) bahwa fungsi daun ada enam yaitu: 1. Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi), terutama yang berupa zat gas (CO2) 2. Pengelolahan zat-zat makanan (asimilasi) 3. Penguapan air (traspirasi) 4. Pernapasan (respirasi) 5. Tempat terjadinya gutasi. 6. Tempat terjadinya fotosintesis. Pada tumbuhan dikotil, terjadinya fotosintesis di jaringan parenkim palisade. sedangkan pada tumbuhan monokotil, fotosintesis terjadi pada jaringan spons. Proses Penguapan air (traspirasi) Proses penguapan air dari sel mesofil daun biasa kita sebut dengan proses transpirasi. Oleh itu, pengambilan air dengan cara ini biasa kita sebut dengan proses tarikan transpirasi dan selama akar terus menerus menyerap air dari dalam tanah dan transpirasi terus terjadi, air akan terus dapat diangkut ke bagian atas sebuah tanaman Proses transpirasi ini selain mengakibatkan penarikan air melawan gaya gravitasi bumi, juga dapat mendinginkan tanaman yang terus menerus berada di bawah sinar matahari. Mereka tidak akan mudah mati karena terbakar oleh teriknya panas matahari karena melalui proses transpirasi, terjadi penguapan air dan penguapan akan membantu menurunkan suhu tanaman. Selain itu, melalui proses transpirasi, tanaman juga akan terus mendapatkan air yang cukup untuk melakukan fotosintesis agar keberlangsungan hidup tanaman dapat terus terjamin. http://www.forumsains.com/artikel/sistem-transportasi-dan-transpirasi-dalam-tanaman
Proses Pernapasan (respirasi) Pernafasan pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua yaitu aerob dan anaerob, pernafasan aerob memerlukan oksigen O2, sedangkan pernafasan anaerob tiidak memerlukan oksigen, untuk pernafasan anaerob dibedakan menjadi obligatif dan fakultatif, pernafasan anaerob obligatif mutlak memerlukan oksigen sedangkan anaerob fakultatif dapat berlangsung tanpa atau dengan oksigen. 1. Pernafasan tumbuhan tingkat tinggi Pernafasan pada tumbuhan tingkat tinggi berlangsung secara aerob, pada pernafasan ini terjadi proses pembebasan energi dari sari makanan di dalam sel tubuh melalui proses oksidasi biologis, Oksidasi biologis ada;ah suatu reaksi antara sari makanan dengan oksigen yang menghasilkan karbon dioksida ( CO2 ), air ( H2O) dan energi.Reaksikiia ini merupakan reaksi enzimatis, enzim berperan sebagai katalisator ( pemercepat proses reaksi ) Energi yang dihasilkan dari pernafasan digunakan oleh tumbuhan untuk mewlakukan berbagai kegiatan hidupnya, misalnya untuk pertumbuhan dan melakukan kegiatan di dalam hidupnya, misalnya untuk pertumbuhan,, pembentukan protein mengangkut mineral dari dalam tanah, berkembang biak,serta melakukan proses fotosintesis. 2. Pernafasan pada tumbuhan tingkat rendah Pernafasan pada tumbuhan tingkat rendah ada yang aaerob dan ada yang anaerob.Pernafasan anaerob disebut juga dengan fermentasi ( proses pengubahan senyawa utama menjadi senyawa bentuk lain dengan bantuan enzim ) , misalnya proses pembentukan alkohol dari glukosa denganbantuan jamur  ragi ( Saccharomyces ) seperti pembuatan tempe. Sumber :http://www.membuatblog.web.id/2010/02/pernafasan-pada-tumbuhan.html Proses terjadinya gutasi Gutasi adalah proses pelepasan air dari jaringan daun dalam bentuk cair. Gutasi terjadi melalui lubang-lubang pengeluaran yang terdapat pada bagian tepi daun sebagai bagian dari proses pengeluaran kelebihan air sebagai sisa metabolisme, khususnya pada saat pengeluaran dengan cara transpirasi (penguapan) tidak efektif, misalnya pada malam hari. Gutasi dapat diamati pada pagi hari dan dapat disalahartikan sebagai embun. Ia terlihat sebagai tetes-tetes air di tepi daun yang tersusun teratur, sesuai dengan lokasi lubang pengeluaran Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Gutasi Proses terjadinya Gutasi pada tanaman sangat mungkin terjadi hanya di malam hari menjelang pagi hari. Hal ini sangat berkaitan dengan proses fontosintesis yang membuahkan O2 (oksigen) dan energi dari pembongkaran glukosa dan carbondioksida .(CO2 + H2O < = = > C6H12O6 + O2 + energi ) Sedangkan gutasi yang terjadi pada tanaman adalah hasil dari serapan akar yang di bawa oleh jaringan silem maupun floem dalam mobilitas metabolisme tanaman, terutama pada proses respirasi ( pernapasan) kebalikan dari proses fotosintat. Dari jaringan angkut yang di wakili oleh akar batang dan daun ini membawa partikel air dan hara dari dalam media yang tersedia, berupa kation-kation dari unsur gizi tanaman C,H,N,S,P,O,K dan lainnya berupa mineral, termasuk sebagian besar berupa mineral air. Sehingga ketika kandungan air tadi sampai pada jaringan daun, maka stomata daun akan menerima rangsangan dari tekanan angkut oleh proses respirasi, perlu di ingat bahwa hukum yang berlaku adalah pengaruh osmosis dari suhu lingkungan yang beda ekstrim. Jadi ketika siang hari suhu tinggi tanaman melakukan metabolisme yang lebih sempurna, artinya simpanan kandungan air terpakai secara maksimal, sedangkan suhu rendah ( malam hari ) mulai melepas, sehingga di pagi fajar akan mengeluarkan kelebihan muatan uap air secara internal lewat stomata daun dan pengaruh gravitasi. Sangat mungkin terjadi dukungan dari kumpulan embun pagi. Dari proses ini terjadilah gutasi yakni Kumpulan air yang keluar dari stomata berupa tetesan-tetesan air yang sering kita lihat dipermukaan daun berupa titik-titik seperti embun atau mengalir dari ujung daun ke bawah tanah. Sumber :http://natanhid.blogspot.com/2008/01/proses-terjadinya-gutasi.html Proses fotosintesis pada tumbuhan yang terjadi di daun Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang. Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan langsung dari senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. 
                Energi untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Perhatikan persamaan reaksi yang menghasilkan glukosa berikut ini: 6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2 Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler berkebalikan dengan persamaan di atas. Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi kimia. Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas. klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi dihasilkan di daun. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar matahari ataupun penguapan air yang berlebihan 
KESIMPULAN/KRITIKAN 
       Bahwa dalam bukunya, penulis hanya menulis empat fungsi daun dalam bukunya, sedangkan menurut sumber yang saya cari terdapat enam fungsi daun, hal ini menunjukkan bahwa buku masih kurang lengkap/sempurna dan harus perlu di revisi ulang.   
ISI DARI BUKU YANG DI KRITIK  
                Sebagai bagian tubuh tumbuhan, batang mempunyai tugas/fungsi untuk: 1. Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas tanah, yaitu:daun, bunga, buah 2. Dengan percabangannyamemperluas bidang asimilasi. Dan menempatkan bagian-bagian tumbuhan di dalam ruang sedemikian rupa. Sehingga dari segi kepentingan tumbuhan bagian-bagian tadi terdapat dalam posisi menguntungkan. 3. Jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah. 4. Menjadi tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan  


Sedangkan menurut sumber (http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100216225358AAZyfed), 

       Bahwa fungsi batang ada tujuh yaitu : 1. Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas tanah, yaitu:daun, bunga, buah 2. Dengan percabangannyamemperluas bidang asimilasi. Dan menempatkan bagian-bagian tumbuhan di dalam ruang sedemikian rupa. Sehingga dari segi kepentingan tumbuhan bagian-bagian tadi terdapat dalam posisi menguntungkan. 3. Jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah. 4. Menjadi tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan . 5. Tempat duduk daun 6. Penghasil alat lateral (daun, tunas, bunga) 7. Pada permukaan batang pada termpat-tempat tertentu terdapat lenti sel. 




KESIMPULAN/KRITIKAN 

Bahwa dalam bukunya penulis hanya mencantumkan empat fungsi dari pada batang, sedangkan menurut sumber yang saya cari terdapat tujuh fungsidari batang

ISI DARI BUKU YANG DI KRITIK

               Akar bagi tumbuhan mempunyai tugas/fungsi untuk: 1. Memperkuat berdirinya tumbuhan 2. Untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air tadi dari dalam tanah 3. Mengangkut air dan zat-zat makanantadi ke tempat-tempat pada tubuh tumbuh-tumbuhan yang memerlukan. 4. Kadang-kadang sebagai tempat untuk penimbunan makanan.   

MENURUT SUMBER YANG MENGKRITIK 

          Sedangkan menurut Sumber (http://id.wikipedia.org/wiki/Akar) bahwa terdapat lima funsi akar yaitu 1. Memperkuat berdirinya tumbuhan 2. Untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air tadi dari dalam tanah 3. Mengangkut air dan zat-zat makanantadi ke tempat-tempat pada tubuh tumbuh-tumbuhan yang memerlukan. 4. Kadang-kadang sebagai tempat untuk penimbunan makanan 5. Sebagai alat respirasi, pada beberapa macam tumbuhan, misalnya tumbuhan bakau.

KESIMPULAN/KRITIKAN  

          Bahwa menurut sumber yang saya cari terdapat lima fungsi akar, tetapi penulis dalam bukunya hanya mencancantumkan empat fungsi akar. 












                                                         DAFTAR PUTAKA



http://id.wikipedia.org/wiki/Anatomi_tumbuhan http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_paku 
http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_berbiji http://id.wikipedia.org/wiki/Daun http://www.forumsains.com/artikel/sistem-transportasi-dan-transpirasi-dalam-tanaman/ http://www.membuatblog.web.id/2010/02/pernafasan-pada-tumbuhan.html http://id.wikipedia.org/wiki/Gutasi http://natanhid.blogspot.com/2008/01/proses-terjadinya-gutasi.html http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100216225358AAZyfed http://id.wikipedia.org/wiki/Akar http://id.wikipedia.org/wiki/Bunga