BAB
I
PENDAHULUAN ISI DARI BUKU YANG DI KRITIK
Dalam berbagai cabang ilmu tumbuhan
yang sekarang telah berdiri adalah morfologi tumbuhan. Morfologi tumbuhan yang
mempelajari bentuk dan susunan tubuh tumbuhan pun sudah demikian pesat
perkembangannya hingga dipisahkan menjadi morfologi luar atau morfologi saja
dan morfologi dalam atau anatomi tumbuhan Tulisan(buku) ini akan menguraikan
soal morfologi luar atau morfologi dalam arti sempit, yang selain memuat
pengetahuan tentang istilah-istilah(terminologi) yang lazim dipakai dalam ilmu
tumbuhan, khususnya dalam taksonomi tumbuhan, sekaligus juga berisi tuntunan
bagaimana caranya mencandra(mendeskripsi) tumbuhan.
MENURUT
SUMBER YANG MENGKRITIK
Sedangkan
menurut Sumber :(http://id.wikipedia.org/wiki/Anatomi_tumbuhan) bahwa Anatomi
tumbuhan atau fitoanatomi merupakan analogi dari anatomi manusia atau hewan.
Walaupun secara prinsip kajian yang dilakukan adalah melihat keseluruhan fisik
sebagai bagian-bagian yang secara fungsional berbeda, anatomi tumbuhan
menggunakan pendekatan metode yang berbeda dari anatomi hewan. Organ tumbuhan
terekspos dari luar, sehingga umumnya tidak perlu dilakukan
"pembedahan". Struktur anatomi merupakan struktur yang tampak melalui
penampang mikroskopis.
Anatomi
tumbuhan biasanya dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan hierarki dalam kehidupan:
• Organologi, mempelajari struktur dan fungsi organ berdasarkan
jaringan-jaringan penyusunnya;
• Histologi, mempelajari struktur dan fungsi
berbagai jaringan berdasarkan bentuk dan peran sel penyusunnya; dan
• Sitologi,
mempelajari struktur dan fungsi sel serta organel-organel di dalamnya, proses
kehidupan dalam sel, serta hubungan antara satu sel dengan sel yang lainnya.
Sitologi dikenal juga sebagai biologi sel
Organologi
Organologi mengkaji bagaimana struktur dan fungsi suatu organ. Berikut adalah
jaringan-jaringan dasar yang menyusun tiga organ pokok tumbuhan.
Akar tersusun
dari jaringan-jaringan berikut :
• epidermis
• parenkim
• endodermis
• kayu
•
pembuluh (pembuluh kayu dan pembuluh tapis) dan
• kambium pada tumbuhan
dikotil. Permukaan akar seringkali terlindung oleh lapisan gabus tipis.
Bagian
ujung akar memiliki jaringan tambahan yaitu tudung akar. Ujung akar juga
diselimuti oleh lapisan mirip lendir yang disebut misel (mycel) yang berperan
penting dalam pertukaran hara serta interaksi dengan organisme (mikroba) lain.
Susunan batang tidak banyak berbeda dengan akar.
Batang tersusun dari jaringan
berikut:
• epidermis
• parenkim
• endodermis
• kayu
• jaringan pembuluh, dan
•
kambium pada tumbuhan dikotil. Struktur ini tidak banyak berubah, baik di
batang utama, cabang, maupun ranting.
Permukaan
batang berkayu atau tumbuhan berupa pohon seringkali dilindungi oleh lapisan
gabus (suber) dan/atau kutikula yang berminyak (hidrofobik). Jaringan kayu pada
batang dikotil atau monokotil tertentu dapat mengalami proses lignifikasi yang
sangat lanjut sehingga kayu menjadi sangat keras. Daun lengkap terdiri dari
pelepah daun, tangkai daun serta helai daun. Helai daun sendiri memiliki urat
daun yang tidak lain adalah kelanjutan dari jaringan penyusun batang yang
berfungsi menyalurkan hara atau produk fotosintesis.
Helai daun sendiri
tersusun dari jaringan-jaringan dasar berikut:
• epidermis
• jaringan tiang
•
jaringan bunga karang dan
• jaringan pembuluh.
Permukaan
epidermis seringkali terlapisi oleh kutikula atau rambut halus (pilus) untuk
melindungi daun dari serangga pemangsa, spora jamur, ataupun tetesan air hujan.
Histologi Histologi tumbuhan mengkaji jenis-jenis sel (berdasarkan bentuk dan
fungsi) yang menyusun suatu jaringan.
Jaringan penyusun tumbuhan antara lain :
1. kodo (jaringan pelindung)
2. kolenkim (jaringan penyokong)
3. sklerenkim
(jaringan penyokong)
4. parenkim (jaringan dasar)
5. xilem (jaringan
pembuluh/pengangkut)
6. floem (jaringan pembuluh/pengangkut) Sitologi Sitologi
mengkaji fungsi berbagai sel dan organel-organel khas pendukung fungsi
tersebut.
KESIMPULAN/KRITIKAN
Dalam
buku morfologi tumbuhan oleh Gembong Tjitrosoepomo tidak ada memuat morfologi
dalam atau anatomi tumbuhan, Dalam suatu buku morfologi tumbuhan harus ada
memuat morfologi luar dan morfologi dalam atau anatomi tumbuhan, agar lengkap
dan jelas bahwa tumbuhan memilikidua morfologi yaitu morfologi luar dan
morfologi dalam atau anatomi tumbuhan.
BAB II
KORMUS DAN BAGIAN-BAGIANNYA ISI DARI
BUKU YANG DI KRITIK
Telah
dikemukakan dalam pendahuluan, bahwa dalam morfologi hanya dibicarakan tubuh
tumbuhan yang berupa kormus. Kormus adalah tubuh tumbuhan yang hanya dimiliki
oleh Pteridophyta (tumbuhan paku) dan Spermatophyta (tumbuhan biji).
MENURUT
SUMBER YANG MENGKRITIK
Sedangkan
menurut Sumber (http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_paku), bahwa Tumbuhan
paku (atau paku-pakuan, Pteridophyta atau Filicophyta), adalah satu divisio
tumbuhan yang telah memiliki sistem pembuluh sejati (kormus) tetapi tidak
menghasilkan biji untuk reproduksinya. Alih-alih biji, kelompok tumbuhan ini
masih menggunakan spora sebagai alat perbanyakan generatifnya, sama seperti
lumut dan fungi. Tumbuhan paku tersebar di seluruh bagian dunia, kecuali daerah
bersalju abadi dan daerah kering (gurun). Total spesies yang diketahui hampir
10.000 (diperkirakan 3000 di antaranya tumbuh di Indonesia), sebagian besar
tumbuh di daerah tropika basah yang lembab.
Tumbuhan
ini cenderung tidak tahan dengan kondisi air yang terbatas, mungkin mengikuti
perilaku moyangnya di zaman Karbon, yang juga dikenal sebagai masa keemasan
tumbuhan paku karena merajai hutan-hutan di bumi. Serasah hutan tumbuhan pada
zaman ini yang memfosil sekarang ditambang orang sebagai batu bara Morfologi
Bentuk tumbuhan paku bermacam-macam, ada yang berupa pohon (paku pohon,
biasanya tidak bercabang), epifit, mengapung di air, hidrofit, tetapi biasanya
berupa terna dengan rizoma yang menjalar di tanah atau humus dan ental (bahasa
Inggris frond) yang menyangga daun dengan ukuran yang bervariasi (sampai 6 m).
Ental yang masih muda selalu menggulung (seperti gagang biola) dan menjadi satu
ciri khas tumbuhan paku.
Daun pakis hampir selalu daun majemuk. Sering dijumpai
tumbuhan paku mendominasi vegetasi suatu tempat sehingga membentuk Daur hidup
(metagenesis) Daur hidup tumbuhan paku mengenal pergiliran keturunan, yang
terdiri dari dua fase utama:gametofit dan sporofit.
Tumbuhan
ini cenderung tidak tahan dengan kondisi air yang terbatas, mungkin mengikuti
perilaku moyangnya di zaman Karbon, yang juga dikenal sebagai masa keemasan
tumbuhan paku karena merajai hutan-hutan di bumi.
Serasah
hutan tumbuhan pada zaman ini yang memfosil sekarang ditambang orang sebagai
batu bara Morfologi Bentuk tumbuhan paku bermacam-macam, ada yang berupa pohon
(paku pohon, biasanya tidak bercabang), epifit, mengapung di air, hidrofit,
tetapi biasanya berupa terna dengan rizoma yang menjalar di tanah atau humus
dan ental (bahasa Inggris frond) yang menyangga daun dengan ukuran yang
bervariasi (sampai 6 m). Ental yang masih muda selalu menggulung (seperti
gagang biola) dan menjadi satu ciri khas tumbuhan paku. Daun pakis hampir
selalu daun majemuk. Sering dijumpai tumbuhan paku mendominasi vegetasi suatu
tempat sehingga membentuk Daur hidup (metagenesis) Daur hidup tumbuhan paku
mengenal pergiliran keturunan, yang terdiri dari dua fase utama:gametofit dan
sporofit.
Tumbuhan
paku yang mudah kita lihat merupakan bentuk fase sporofit karena menghasilkan
spora. Bentuk generasi fase gametofit dinamakan protalus (prothallus) atau
protalium (prothallium), yang berwujud tumbuhan kecil berupa lembaran berwarna
hijau, mirip lumut hati, tidak berakar (tetapi memiliki rizoid sebagai
penggantinya), tidak berbatang, tidak berdaun. Prothallium tumbuh dari spora
yang jatuh di tempat yang lembab. Dari prothallium berkembang anteridium
(antheridium, organ penghasil spermatozoid atau sel kelamin jantan) dan
arkegonium (archegonium, organ penghasil ovum atau sel telur). Pembuahan mutlak
memerlukan bantuan air sebagai media spermatozoid berpindah menuju archegonium.
Ovum yang terbuahi berkembang menjadi zigot, yang pada gilirannya tumbuh
menjadi tumbuhan paku baru. Klasifikasi Secara tradisional, Pteridophyta
mencakup semua kormofita berspora, kecuali lumut hati, lumut tanduk, dan
tumbuhan lumut. Selain paku sejati (kelas Filicinae), termasuk di dalamnya paku
ekor kuda (Equisetinae), rane dan paku kawat (Lycopodiinae), Psilotum
(Psilotinae), serta Isoetes (Isoetinae).
Sampai sekarang pun ilmu yang
mempelajari kelompok-kelompok ini disebut pteridologi dan ahlinya disebut
pteridolog. Dan menurut Sumber
:(http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_berbiji), bahwa tumbuhan berbiji atau
Spermatophyta (Yunani, sperma=biji , phyton=tumbuhan) merupakan kelompok
tumbuhan yang memiliki ciri khas, yaitu adanya suatu organ yang berupa biji.
Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung
calon individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyer
bukan atau persarian yang diikuti oleh pembuahan.
Ciri tumbuhan berbiji
meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsih tubuh. Ukuran dan bentuk tubuh
Tumbuhan berbiji berukuran makroskopik dengan ketinggian yang sangat
bervariasi. Tumbuhan biji tertinggi berupa pohon dengan tinggi melbihi 100 m.
masalnya pohon konifer Sequoiadendron giganteum d taman Nasional Yosemite
California, dengan tinggi sektar 115 m dan diameter batang sekitar 14 m.
Habitus atau perawakan tumbuhan berbiji sangat bervariasi, yaitu Pohon,
misalnya jati, duku, kelapa, beringin, cemara; Perduk, misalnya mawar, kembang
merak, kembang sepatu; semak, misalnya arbei; dan Herba, misalnya
sayur-sayuran, bunga lili, serta bunga krokot. Struktur dan fungsi Tumbuhan
berbiji merupakan heterospora. Tumbuhan berbiji membetuk struktur megasporangia
dan mikrosporangia yang berkumpul pada suatu sumbuh pendek. Misalnya struktur
seperti konus atau strobilus pada konifer dan bunga pada tumbuhan berbunga.
Seperti halnya pada tumbuhan lain, spora pada tumbuhan berbiji dihasilkan
melalui meiosis di dalam sporangia. Akan tetapi, pada tumbuhan berbiji,
megaspora tidak dilepaskan melainkan dipertahankan. Megasporangia mendukung
perkembangan gametofit betina dan menyediakan makanan serta air. Gametofit
betina akan tetap berada dalam sporangium, menjadi matang dan memlihara
generasi sporofit berikutnya setelah terjadi pembuahan. Pada mikrosporangium,
produk meiosis berupa mikrospora. Mikrospora yang mencapai sporofit akan
berkecambah membentuk serbuk sari yang tumbuh menuju kearah bakal biji untuk
membuahi gametofit betina. Pada tumbuhan berbiji, istilah mikrospora merupakan
serbuk sari, mikrosporangium merupakan kantung serbuk sari, dan mikrosporofil
merupakan benagsari. Istilah megaspora merupakan kandung lembaga (kantung
embrio), megasporangium merupakan bakal biji, dan megasporofil merupaka daun
buah (karpela).
Cara hidup dan habitan reproduksi Tumbuhan berbiji kebanyakan
hidup di darat. Namun, tumbuhan berbiji ada yang hidup
mengapung
di air, misalnya teratai. Tumbuhan berbiji merupakan tumbuhan fotoautotrof.
Tumbuhan spermatophyta dapat digolongkan menjadi dua divisi, berdasarkan letak
bijinya: 1. Tumbuhan berbiji terbuka Tumbuhan yang memiliki biji terbuka
mempunyai ciri ciri berdaun sempit dan kaku kecuali melinjo yang berdaun lebar,
berakar tunggang. bercabang dan berkayu batangnya, biji telanjang nampak dari
luar karena tidak terbungkus daun bunga, mengalami pembubuhan tunggal 2.
Tumbuhan berbiji tertutup Tumbuhan berbiji tertutup memiliki ciri mempunyai
bunga yang sesungguhnya ( lengkap ), daun pipih dan lebar, bakal biji tidak
nampak karena terlindung oleh daun buah atau putiknya, mengalami pembuahan
ganda, berdasarkan keping bijinya digoolngkan menjadi dua yakni tumbuhan
berkeping satu ( monocotyledoneae ) dan tumbuhan berkeping ganda (
Dycotyledoneae ).
KESIMPULAN/KRITIKAN
Penulis
menyatakan bahwa Kormus adalah tubuh tumbuhan yang hanya dimiliki oleh
Pteridophyta (tumbuhan paku) dan Spermatophyta (tumbuhan biji), namun penulis
tidak memberikan penjelasan tentang kedua jenis tumbuhan trersebut dan
sebaiknya penulis menjelaskannya.
BAB
III ALAT HARA ISI DARI BUKU YANG DI KRITIK
Bentuk
daun yang tipis melebar, warna hijau, dan duduknya pada batang yang menghadap
ke atas itu memang sudah selaras dengan fungsi daun dan bagi tumbuh-tumbuhan,
yaitu sebagai alat untuk: 1. Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi), terutama
yang berupa zat gas (CO2) 2. Pengelolahan zat-zat makanan (asimilasi) 3.
Penguapan air (traspirasi) 4. Pernapasan (respirasi).
MENURUT
SUMBER YANG MENGKRITIK
Menurut
Sumber (http://id.wikipedia.org/wiki/Daun) bahwa fungsi daun ada enam yaitu: 1.
Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi), terutama yang berupa zat gas (CO2) 2.
Pengelolahan zat-zat makanan (asimilasi) 3. Penguapan air (traspirasi) 4.
Pernapasan (respirasi) 5. Tempat terjadinya gutasi. 6. Tempat terjadinya
fotosintesis. Pada tumbuhan dikotil, terjadinya fotosintesis di jaringan
parenkim palisade. sedangkan pada tumbuhan monokotil, fotosintesis terjadi pada
jaringan spons. Proses Penguapan air (traspirasi) Proses penguapan air dari sel
mesofil daun biasa kita sebut dengan proses transpirasi. Oleh itu, pengambilan
air dengan cara ini biasa kita sebut dengan proses tarikan transpirasi dan
selama akar terus menerus menyerap air dari dalam tanah dan transpirasi terus
terjadi, air akan terus dapat diangkut ke bagian atas sebuah tanaman Proses
transpirasi ini selain mengakibatkan penarikan air melawan gaya gravitasi bumi,
juga dapat mendinginkan tanaman yang terus menerus berada di bawah sinar
matahari. Mereka tidak akan mudah mati karena terbakar oleh teriknya panas
matahari karena melalui proses transpirasi, terjadi penguapan air dan penguapan
akan membantu menurunkan suhu tanaman. Selain itu, melalui proses transpirasi,
tanaman juga akan terus mendapatkan air yang cukup untuk melakukan fotosintesis
agar keberlangsungan hidup tanaman dapat terus terjamin.
http://www.forumsains.com/artikel/sistem-transportasi-dan-transpirasi-dalam-tanaman
Proses
Pernapasan (respirasi) Pernafasan pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua
yaitu aerob dan anaerob, pernafasan aerob memerlukan oksigen O2, sedangkan
pernafasan anaerob tiidak memerlukan oksigen, untuk pernafasan anaerob
dibedakan menjadi obligatif dan fakultatif, pernafasan anaerob obligatif mutlak
memerlukan oksigen sedangkan anaerob fakultatif dapat berlangsung tanpa atau
dengan oksigen. 1. Pernafasan tumbuhan tingkat tinggi Pernafasan pada tumbuhan
tingkat tinggi berlangsung secara aerob, pada pernafasan ini terjadi proses
pembebasan energi dari sari makanan di dalam sel tubuh melalui proses oksidasi
biologis, Oksidasi biologis ada;ah suatu reaksi antara sari makanan dengan
oksigen yang menghasilkan karbon dioksida ( CO2 ), air ( H2O) dan
energi.Reaksikiia ini merupakan reaksi enzimatis, enzim berperan sebagai
katalisator ( pemercepat proses reaksi ) Energi yang dihasilkan dari pernafasan
digunakan oleh tumbuhan untuk mewlakukan berbagai kegiatan hidupnya, misalnya
untuk pertumbuhan dan melakukan kegiatan di dalam hidupnya, misalnya untuk
pertumbuhan,, pembentukan protein mengangkut mineral dari dalam tanah, berkembang
biak,serta melakukan proses fotosintesis. 2. Pernafasan pada tumbuhan tingkat
rendah Pernafasan pada tumbuhan tingkat rendah ada yang aaerob dan ada yang
anaerob.Pernafasan anaerob disebut juga dengan fermentasi ( proses pengubahan
senyawa utama menjadi senyawa bentuk lain dengan bantuan enzim ) , misalnya
proses pembentukan alkohol dari glukosa denganbantuan jamur
ragi
( Saccharomyces ) seperti pembuatan tempe. Sumber
:http://www.membuatblog.web.id/2010/02/pernafasan-pada-tumbuhan.html Proses
terjadinya gutasi Gutasi adalah proses pelepasan air dari jaringan daun dalam
bentuk cair. Gutasi terjadi melalui lubang-lubang pengeluaran yang terdapat
pada bagian tepi daun sebagai bagian dari proses pengeluaran kelebihan air
sebagai sisa metabolisme, khususnya pada saat pengeluaran dengan cara
transpirasi (penguapan) tidak efektif, misalnya pada malam hari. Gutasi dapat
diamati pada pagi hari dan dapat disalahartikan sebagai embun. Ia terlihat
sebagai tetes-tetes air di tepi daun yang tersusun teratur, sesuai dengan
lokasi lubang pengeluaran Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Gutasi Proses
terjadinya Gutasi pada tanaman sangat mungkin terjadi hanya di malam hari
menjelang pagi hari. Hal ini sangat berkaitan dengan proses fontosintesis yang
membuahkan O2 (oksigen) dan energi dari pembongkaran glukosa dan carbondioksida
.(CO2 + H2O < = = > C6H12O6 + O2 + energi ) Sedangkan gutasi yang terjadi
pada tanaman adalah hasil dari serapan akar yang di bawa oleh jaringan silem
maupun floem dalam mobilitas metabolisme tanaman, terutama pada proses
respirasi ( pernapasan) kebalikan dari proses fotosintat. Dari jaringan angkut
yang di wakili oleh akar batang dan daun ini membawa partikel air dan hara dari
dalam media yang tersedia, berupa kation-kation dari unsur gizi tanaman C,H,N,S,P,O,K
dan lainnya berupa mineral, termasuk sebagian besar berupa mineral air.
Sehingga ketika kandungan air tadi sampai pada jaringan daun, maka stomata daun
akan menerima rangsangan dari tekanan angkut oleh proses respirasi, perlu di
ingat bahwa hukum yang berlaku adalah pengaruh osmosis dari suhu lingkungan
yang beda ekstrim. Jadi ketika siang hari suhu tinggi tanaman melakukan
metabolisme yang lebih sempurna, artinya simpanan kandungan air terpakai secara
maksimal, sedangkan suhu rendah ( malam hari ) mulai melepas, sehingga di pagi
fajar akan mengeluarkan kelebihan muatan uap air secara internal lewat stomata
daun dan pengaruh gravitasi. Sangat mungkin terjadi dukungan dari kumpulan
embun pagi. Dari proses ini terjadilah gutasi yakni Kumpulan air yang keluar
dari stomata berupa tetesan-tetesan air yang sering kita lihat dipermukaan daun
berupa titik-titik seperti embun atau mengalir dari ujung daun ke bawah tanah.
Sumber :http://natanhid.blogspot.com/2008/01/proses-terjadinya-gutasi.html
Proses fotosintesis pada tumbuhan yang terjadi di daun Fotosintesis adalah
suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi yaitu glukosa yang
dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat
hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari.
Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam
fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di
bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang
terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui
fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis
merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon
bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan
energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah
melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang. Tumbuhan
bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan langsung dari
senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk
menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya.
Energi
untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Perhatikan persamaan
reaksi yang menghasilkan glukosa berikut ini: 6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6
(glukosa) + 6O2 Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain
seperti selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini
berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi baik pada hewan maupun
tumbuhan Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler berkebalikan
dengan persamaan di atas. Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan
bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi
kimia. Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil.
Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam
organel yang disebut kloroplas. klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan
dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau
mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi dihasilkan di daun. Di dalam
daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta
kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis
tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian
besar proses fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari
lilin yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar
matahari ataupun penguapan air yang berlebihan
KESIMPULAN/KRITIKAN
Bahwa
dalam bukunya, penulis hanya menulis empat fungsi daun dalam bukunya, sedangkan
menurut sumber yang saya cari terdapat enam fungsi daun, hal ini menunjukkan
bahwa buku masih kurang lengkap/sempurna dan harus perlu di revisi ulang.
ISI
DARI BUKU YANG DI KRITIK
Sebagai
bagian tubuh tumbuhan, batang mempunyai tugas/fungsi untuk: 1. Mendukung
bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas tanah, yaitu:daun, bunga, buah 2.
Dengan percabangannyamemperluas bidang asimilasi. Dan menempatkan bagian-bagian
tumbuhan di dalam ruang sedemikian rupa. Sehingga dari segi kepentingan
tumbuhan bagian-bagian tadi terdapat dalam posisi menguntungkan. 3. Jalan
pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan jalan pengangkutan
hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah. 4. Menjadi tempat penimbunan zat-zat
makanan cadangan
Sedangkan
menurut sumber
(http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100216225358AAZyfed),
Bahwa
fungsi batang ada tujuh yaitu : 1. Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada di
atas tanah, yaitu:daun, bunga, buah 2. Dengan percabangannyamemperluas bidang
asimilasi. Dan menempatkan bagian-bagian tumbuhan di dalam ruang sedemikian
rupa. Sehingga dari segi kepentingan tumbuhan bagian-bagian tadi terdapat dalam
posisi menguntungkan. 3. Jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah
ke atas dan jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah. 4.
Menjadi tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan . 5. Tempat duduk daun 6.
Penghasil alat lateral (daun, tunas, bunga) 7. Pada permukaan batang pada
termpat-tempat tertentu terdapat lenti sel.
KESIMPULAN/KRITIKAN
Bahwa
dalam bukunya penulis hanya mencantumkan empat fungsi dari pada batang,
sedangkan menurut sumber yang saya cari terdapat tujuh fungsidari batang
ISI
DARI BUKU YANG DI KRITIK
Akar
bagi tumbuhan mempunyai tugas/fungsi untuk: 1. Memperkuat berdirinya tumbuhan
2. Untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air tadi dari
dalam tanah 3. Mengangkut air dan zat-zat makanantadi ke tempat-tempat pada
tubuh tumbuh-tumbuhan yang memerlukan. 4. Kadang-kadang sebagai tempat untuk
penimbunan makanan.
MENURUT
SUMBER YANG MENGKRITIK
Sedangkan
menurut Sumber (http://id.wikipedia.org/wiki/Akar) bahwa terdapat lima funsi
akar yaitu 1. Memperkuat berdirinya tumbuhan 2. Untuk menyerap air dan zat-zat
makanan yang terlarut di dalam air tadi dari dalam tanah 3. Mengangkut air dan
zat-zat makanantadi ke tempat-tempat pada tubuh tumbuh-tumbuhan yang
memerlukan. 4. Kadang-kadang sebagai tempat untuk penimbunan makanan 5. Sebagai
alat respirasi, pada beberapa macam tumbuhan, misalnya tumbuhan bakau.
KESIMPULAN/KRITIKAN
Bahwa
menurut sumber yang saya cari terdapat lima fungsi akar, tetapi penulis dalam
bukunya hanya mencancantumkan empat fungsi akar.
DAFTAR
PUTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Anatomi_tumbuhan
http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_paku
http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_berbiji http://id.wikipedia.org/wiki/Daun
http://www.forumsains.com/artikel/sistem-transportasi-dan-transpirasi-dalam-tanaman/
http://www.membuatblog.web.id/2010/02/pernafasan-pada-tumbuhan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Gutasi
http://natanhid.blogspot.com/2008/01/proses-terjadinya-gutasi.html
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100216225358AAZyfed
http://id.wikipedia.org/wiki/Akar http://id.wikipedia.org/wiki/Bunga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar